Jawaban beliau sangat tidak memuaskan hati saya:
"Wah, belajar setting itu adalah kelas tinggi. Harus melewati beberapa tahapan belajar pengenalan komputer, baru setelah itu belajar setting"
Dengan jawaban itu, nyali saya untuk belajar menggambar dengan komputer jadi menciut. "Benarkah seseram itu untuk belajar setting?" Waktu itu aku belum ngerti istilah desain grafis. Yang aku tahu untuk belajar nggambar pakai komputer istilahnya adalah 'setting' atau orang sering mengucapkan 'setting komputer'. Yang pada akhirnya aku tegaskan bahwa, untuk belajar setting atau desain grafis komputer ternyata tidak mutlka harus menguasai pelajaran dasar tentang komputer. Yang baru mulai belajar bisa langsung mengenal alat atau program untuk desain grafis yaitu Corel Draw. Masalah bagaimana cara memegang mous, bagaimana membuka dan menutup komputer dll, itu dilakukan sambil berjalan. Sama sekali tidak harus melewati apa yang dikatakan oleh Pak Warjito waktu itu.
Dalam keadaan galau dan penasaran tentang setting atau desain grafis atau nggambar pakai komputer atau nggambar digital, aku tetap berkelana pergi ke rental-rental komputer. Waktu itu masih sangat jarang sekali orang-orang yang buka usaha rental komputer karena memang masih tergolong barang asing dan belum tahu banyak kegunaan komputer seperti sekarang. Mereka hanya tahu komputer itu adalah penggantinya mesin ketik manual. Yang hanya berfungsi untuk membuat selembar surat.
Saya sendiri mencari program setting (desain grafis) karena di kasih tahu oleh guru sablon saya. Awalnya saya kursus sablon di sebuah lembaga pendidikan di Kota Purwokerto, Jawa Tengah. Saya hobi menggambar dan saya ingin hobi saya itu bisa menghasilkan uang. Barangkali dengan cetak sablon, karya gambar yang saya ciptakan bisa di perbanyak dan dijual terutama untuk mainan anak-anak kecil dan anak-anak sekolah.
Nah, pelajaran sablon yang paling saya sukai adalah sesi membuat film, dimana sesi itu adalah sesi menumpahkan keahlian saya dalam menggambar. Menggambar di atas sebuah kertas transparan / kertas kalkir. Kalau tidak salah disela-sela itulah, si mentor sablon mengatakan bahwa, sekarang sudah mulai ada membuat film dengan menggunakan komputer.
Sebaris kalimat itu langsung meresap dan mengakar di memory otak saya, yang membuat saya terlalu penasaran untuk mencari dimana menggambar film sablon menggunakan komputer. Saya tanya kesana kemari sambil menjalankan aktifitas pekerjaan saya. Pencarian nggambar dengan komputer itu berlangsung selama beberapa tahun sampai saya memasuki alam rumah tangga dan menghasilkan seorang anak, masih juga penasaran dan tersu mencari walau terkadang pencarian terhenti karena tuntutan perut saya dan perut anak dan istri saya.
Banyak orang yang saya mintai keterangan tentang apa itu setting, dimana ada tempat belajar setting, tapi sangat jarang orang yang tahu waktu itu.
Sampai pada suatu ketika di Kota Purwokerto juga, saya menemukan selembar brosur dari sebuah lembaga pendidkan yang menawarkan beberapa pelajaran tentang komputer termasuk KURSUS SETTING, kursus menggambar dengan menggunakan komputer.
"PLONG!!!" "TING!!!" "PYAR!!!" mungkin itulah reaksi dan suara otak di kepala saya ketika membaca brosur itu. Rasanya mendapat guyuran gunung air segar dan dingin. Atau seperti musim kemarau panjang yang mendadak kedatangan hujan lebat, SEGARR sekali. Atau seperti seorang suami yang berada di luar negeri selama 50 tahun (he...he..he..), lalu mendadak pulang bertemu dengan istrinya, SEGARRR......
Spontan saja saya mencari alamat lembaga pendidikan itu. Dan gak pake lama ..........langsung KETEMU.
Dari sanalah saya berkenalan dengan COREL DRAW yang sekarang menjadi andalan keahlian saya untuk memenuhi kebutuhan hidup anak dan 3 istri saya.
Lihat contoh-contoh hasil desain grafis :
HALAMAN / ARTIKEL CONTOH HASIL DESAIN GRAFIS
Coba lihat area belajar desain grafis :
HALAMAN AREA BELAJAR
Belajar desain grafis dari tidak bisa sampai bisa dan membuka usaha desain grafis :
HALAMAN PENAWARAN